Minggu, 08 Maret 2020

EFEK COMPTON

EFEK COMPTON


Tahun 1923, Arthur H. Compton , ketika bekerja di Washington University di St. Louis, ia mengamati ketika sinar X dihamburan dengan elektron bebas  akan mengakibatkan pertambahan panjang gelombang sinar X. Proses hamburan sama seperti permainan bola biliard.
Efek Compton adalah gejala tumbukan antara foton dan elektron, dimana dalam gejala tumbukkan tersebut panjang gelombang foton yang terhambur ( ) lebih besar dari panjang gelombang ( ) sebelum tumbukan.
Mekanismenya demikian. Jika seberkas sinar X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar X menjadi lebih besar. Sinar X digambarkan sebagai foton yang bertumbukkan dengan elektron. Elektron bebas yang diam kemudian menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut   terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut   terhadap arah semula.
Berdasarkan hasil pengamatannya, diketahui bahwa ternyata sinar X yang terhambur memiliki panjang gelombang yang lebih besar dari panjang gelombang sinar X mula-mula yang dihamburkan. Hal ini dikarenakan sebagian energinya terserap oleh elektron.

Jika energi foton sinar X mula-mula h.f dan energi foton sinar X yang terhambur menjadi (h.f-h.f’) dalam hal ini f >f’, sedangkan panjang gelombang yang terhambur menjadi tambah besar, yaitu   , maka efek Compton dirumuskan:
       
Keterangan:
   

DAFTAR PUSTAKA
Dwiyantoro, Puji. 2011. Fisika Itu mudah dan menyenangkan. Jakarta: Cerdas Interaktif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar