Tampilkan postingan dengan label FISIKA ATOM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FISIKA ATOM. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Maret 2020

PERKEMBANGAN MODEL TEORI ATOM





UNDU FILENYA KLIK DISINI ATAU DISINI


Materi Kuliah Astrofisika


    Para ilmuwan Yunani kuno berselisih paham tentang materi. Pendapat pertama yang didukung oleh Aristoteles menyatakan bahwa materi dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Pendapat kedua dikembangkan oleh Leukipos dan Demokritos, yang menyatakan bahwa materi tidak dapat dibagi terus-menerus, yang berarti terdapat suatu partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi yang disebut sebagai atom. Kedua pendapat tersebut hanyalah pemikiran tanpa didasari percobaan.

1.    Teori Atom Dalton
John Dalton (1802), imuwan berkebangsaan Inggris dengan hasil percobaan secara fisika dan kimia mengemukakan teori atom yang selanjutnya dikenal dengan teori atom Dalton.
Teori yang dikembangkannya itu berbunyi sebagai berikut:
a.    Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi.
b.    Model atom berupa bola pejal.
c.    Atom-atom dari unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama dan tidak dapat berubah menjadi atom yang lain.
d.    Atom dari suatu unsur dapat bergabung dengan atom dari unsur lain dan akan membentuk molekul
e.    Pada rekasi kimia, atom-atom berpisah kemudian bergabung lagi dengan susunan yang berbeda dengan semula dengan massa keseluruhan tetap.
f.    Pada reaksi kimia, atom-atom akan bergabung menurut perbandingan tertentu yang sederhana.

2.    Teori Atom Thomson
J.J Thomson menemukan elektron yang bermuatan listrik negatif dengan tabung sinar katode. Penemuaan ini menunjukkan fakta bahwa  atom tersusun dari partikel-partikel penyusun atom. Thomson juga berhasil menemukan suatu partikel bermuatan positif dari percobaannya dengan menggunakan sinar katode yang berisi gas hidrogen bertekanan rendah. Thomson menyebut partikel bermuatan positif tersebut adalah proton.
Gambar Model Atom Thomson

Atas dasar penemuaan tersebut, ia kemudian menyusun model atom sebagai berikut;
a.    Atom bukan bagian terkecil dari zat
b.    Atom mempunyai muatan positif yang tersebar merata ke seluruh atom yang dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar di antara muatan positif itu.
c.    Massa elektron jauh lebih kecil dari massa atom
d.    Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif, sehingga atom bersifat netral
Kesimpulan yang dibuat Thomson berdasarkan hasil percobaannya menyangkal teori yang dikemukakan oleh Jhon Dalton.

3.    Teori Atom Rutherford
Teori atom Thomson diuji oleh Ernest Rutherford. Ia menguji kebenaran teori Thomson dengan melakukan percobaan menggunakan partikel alfa yang ditembakkan pada sebuah keping logam emas yang sangat tipis.
Gambar Percobaan Hamburan Rutherford

 Berdasarkan hasil percobaannya, Rutherford menyusun model atomnya secara garis besar sebagai berikut.
a.    Pada atom, muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada suatu titik, yaitu di tengah-tengah atom yang disebut inti atom.
b.    Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukkan oleh banyaknya partikel alfa yang diteruskan dalam percobaan Rutherford.
c.    Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-lintasan seperti planet-planet mengitari matahari dalam sistem tata surya.
Gambar Model Atom Rutherford
Materi: Partikel Elementer
4.    Teori Atom Niels Bhor
Niels Bhor, pada tahun 1913 mengemukakan bahwa struktur atom mirip seperti sistem tata surya. Inti atom berada di pusat sistem atom dan elektron berada pada lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Untuk menguatkan teori atom yang diusulkannya, Bhor menyusun postulat (dalil) tentang atom sebagai berikut.
a.    Elektron mengelilingi inti dalam orbit yang mengandung bilangan bulat kali panjang gelombang de Broglie,
b.    Elektron menempati orbit tertentu, berbagai orbit berkaitan dengan energi elektron yang berbeda-beda dirumuskan sebagai tingkat energi dari atom hidrogen.
c.    Energi yang diradiasikan hanya ketika elektron loncat (bertransisi) dari orbit stasioner satu ke orbit stasioner lainnya yang lebih rendah.
d.    Momentum sudut elektron dalam orbit memenuhi keadaan kuantum (bilangan kuantum).